Komunikasi kini kian mudah dilakukan. Semakin berkembangnya teknologi, semakin canggih alat-alat komunikasi yang diciptakan. Inilah yang disebut dengan komunikasi modern, yaitu komunikasi yang menggunakan dan memanfaatkan perkembangan teknologi sebagai perantaranya. Jaman dulu, sebelum teknologi berkembang, orang hanya berkomunikasi lewat surat. Setelah itu muncul telegram, telepon, faksimile, handphone, dan yang paling canggih, internet. Semuanya tak hanya berhenti di situ saja, tapi tetap ada saja inovasi-inovasi yang dibuat agar informasi dan komunikasi lebih mudah dan cepat terjalin. Contohnya saja handphone. Awalnya, handphone sudah sangat membantu kita dalam berkomunikasi karena kita jadi mudah untuk menelpon dan bertukar pesan. Namun lalu dikembangkan dengan adanya fitur kamera, lalu MMS yang membuat kita bisa saling bertukar foto di dalam pesan, lalu fitur internet yang membuat kita bisa browsing web lewat handphone, fasilitas 3G yang membuat kita bisa menelepon sambil bertatap wajah, dan sebagainya.
Inovasi-inovasi dari komunikasi modern ini merupakan hasil dari perkembangan elemen-elemen teknis. Adalah penting untuk memeiliki standar teknis dalam tekonologi komunikasi, karena jika tidak, maka perkembangan yang sudah ada tidak dapat diukur dan dikembangkan lebih lagi. Berikut adalah beberapa konsep dasar perkembangan elemen teknis komunikasi modern :
1. Transduser
Sebuah alat yang mengubah satu bentuk daya menjadi bentuk daya lainnya untuk berbagai tujuan termasuk pengubahan ukuran atau informasi (misalnya, sensor tekanan). Transduser bisa berupa peralatan listrik, elektronik, elektromekanik, elektromagnetik, fotonik, atau fotovoltaik. Dalam pengertian yang lebih luas, transduser kadang-kadang juga didefinisikan sebagai suatu peralatan yang mengubah suatu bentuk sinyal menjadi bentuk sinyal lainnya.Contoh yang umum adalah pengeras suara (audio speaker), yang mengubah beragam voltase listrik yang berupa musik atau pidato, menjadi vibrasi mekanis. Contoh lain adalah mikrofon, yang mengubah suara kita, bunyi, atau energi akustik menjadi sinyal atau energi listrik.
2. Karakteristik Gelombang
Karena gelombang bunyi merupakan gelombang mekanik, maka dalam perambatannya bunyi memerlukan medium. Salah satu sifat gelombang adalah dapat dipantulkan sehingga gelombang bunyi juga dapat mengalami hal ini. Hukum pemantulan gelombang: sudut datang = sudut pantul juga berlaku pada gelombang bunyi. Hal ini dapat dibuktikan bahwa pemantulan bunyi dalam ruang tertutup dapat menimbulkan gaung. Gelombang juga bisa mengalami interferensi, difraksi, dan refraksi.
Komunikasi modern atau komunikasi yang memanfaatkan perkembangan teknologi ini menggunakan kedua konsep dasar di atas. Pesan-pesan yang ingin dikirim akan diubah menjadi sinyal yang lalu ditangkap sinyalnya oleh perangkat sang penerima agar pesan tersebut bisa sampai dan diterima oleh orang yang dituju.
Sinyal adalah besaran yang diamati dalam selang waktu tertentu. Dalam selang waktu yang dimaksud, biasanya besaran berubah secara dinamis.
Secara teknis sinyal dibedakan menurut keberadaan dan nilai besarannya. Gambar berikut ini memperlihatkan empat macam sinyal yaitu: sinyal kontinyu (analog), sinyal kontinyu terkuantisasi, sinyal diskret, dan sinyal diskret terkuantisasi (digital).
Data analog : sinyal data dalam bentuk gelombang yang yang kontinyu , yang membawa informasi dengan mengubah karakteristik gelombang . Dua parameter / karakteristik terpenting yang dimiliki oleh isyarat analog adalah amplitude dan frekuensi . Gelombang pada sinyal analog yang umumnya berbentuk gelombang sinus memiliki tiga variable dasar , yaitu amplitude , frekuensi dan phase .
· Amplitudo merupakan ukuran tinggi rendahnya tegangan dari sinyal analog.
· Frekuensi adalah jumlah gelombang sinyal analog dalam satuan detik.
· Phase adalah besar sudut dari sinyal analog pada saat tertentu.
Data digital : merupakan sinyal data dalam bentuk pulsa yang dapat mengalami perubahan yang tiba-tiba dan mempunyai besaran 0 dan 1 . Sinyal digital hanya memiliki dua keadaan , yaitu 0 dan 1 , sehingga tidak mudah terpengaruh oleh derau , tetapi transmisi dengan sinyal digital hanya mencapai jarak jangkau pengiriman data yang relatif dekat . Biasanya sinyal ini juga dikenal dengan sinyal diskret . Sinyal yang mempunyai dua keadaan ini biasa disebut dengan bit . Bit merupakan istilah khas pada sinyal digital . Sebuah bit dapat berupa nol (0) atau satu (1).
Pada sistim analog, terdapat amplifier di sepanjang jalur transmisi. Setiap amplifier menghasilkan penguatan (gain), baik menguatkan sinyal pesan maupun noise tambahan yang menyertai di sepanjang jalur transmisi tersebut. Pada sistim digital, amplifier digantikan regenerative repeater. Fungsi repeater selain menguatkan sinyal, juga “membersihkan” sinyal tersebut dari noise. Pada sinyal “unipolar baseband”, sinyal input hanya mempunyai dua nilai – 0 atau 1. Jadi repeater harus memutuskan, mana dari kedua kemungkinan tersebut yang boleh ditampilkan pada interval waktu tertentu, untuk menjadi nilai sesungguhnya di sisi terima.
Keuntungan kedua dari sistim komunikasi digital adalah bahwa kita berhubungan dengan nilai-nilai, bukan dengan bentuk gelombang. Nilai-nilai bisa dimanipulasi dengan rangkaian rangkaian logika, atau jika perlu, dengan mikroprosesor. Operasi-operasi matematika yang rumit bisa secara mudah ditampilkan untuk mendapatkan fungsi-fungsi pemrosesan sinyal atau keamanan dalam transmisi sinyal.
Keuntungan ketiga berhubungan dengan range dinamis. Kita dapat mengilustrasikan hubungan ini dalam sebuah contoh. Perekaman disk piringan hitam analog mempunyai masalah terhadap range dinamik yang terbatas. Suara-suara yang sangat keras memerlukan variasi bentuk alur yang ekstrim, dan sulit bagi jarum perekam untuk mengikuti variasi-variasi tersebut. Sementara perekaman secara digital tidak mengalami masalah, karena semua nilai amplitudo-nya, baik yang sangat tinggi maupun yang sangat rendah, ditransmisikan menggunakan urutan sinyal terbatas yang sama.
Namun di dunia ini tidak ada yang ideal, demikian pula halnya dengan sistim komunikasi digital. Kerugian sistim digital dibandingkan dengan sistim analog adalah, bahwa sistim digital memerlukan bandwidth yang besar. Sebagai contoh, sebuah kanal suara tunggal dapat ditransmisikan menggunakan single -sideband AM dengan bandwidth yang kurang dari 5 kHz. Dengan menggunakan sistim digital, untuk mentransmisikan sinyal yang sama, diperlukan bandwidth hingga empat kali dari sistim analog. Kerugian yang lain adalah selalu harus tersedia sinkronisasi. Ini penting bagi sistim untuk mengetahui kapan setiap simbol yang terkirim mulai dan kapan berakhir, dan perlu meyakinkan apakah setiap simbol sudah terkirim dengan benar.
Kita perlu bersyukur karena dengan perkembangan seperti ini, kita bisa melakukan komunikasi dengan lebih mudah dan memperlancar pekerjaan manusia. Teknologi komunikasi digital yang merupakan dasar komunikasi modern secara tidak langsung membantu perkembangan ekonomi Negara dan hubungan internasional, sehingga bukan hanya hubungan personal saja yang semakin dekat, tapi juga hubungan bisnis. Dengan begitu, perputaran uang semakin lancar dan kesejahteraan Negara juga semakin baik. Begitu banyak manfaat dari perkembangan ini, dan kita harus mempergunakannya dengan bijak.
Referensi :
Michael. M.A. M & Barbara. L. M. (2004). The New Communication Technology: Applications, Policy, and Impact. 5th Edition. Focal Press. Oxford.
http://kuliahitukeren.blogspot.com/2011/06/sifat-sifat-umum-dari-gelombang-bunyi.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Transduser
Jemima Roselyn Maryono
04 PFO – 1301033690