MICHAEL A. MIRABITO CHAPTER 4 – COMPUTER TECHNOLOGY: LEGAL ISSUES, Y2K, AND ARTIFICIAL INTELLIGENCE

            Di dalam Bab 4 buku ini, Mirabito menjelaskan tentang hal-hal yang berkaitan dengan teknologi komputer yang berkembang sekarang ini : Legal Issues (masalah-masalah yang berkaitan dengan hukum teknologi), Y2K, dan Artificial Intelligence (kecerdasan buatan).

Masalah-masalah yang berkaitan dengan hukum teknologi, misalnya, sesuatu yang sudah sangat tidak asing bagi kita : pembajakan. Contoh konkritnya adalah software Microsoft. Banyak sekali komputer-komputer yang menggunakan software-software Microsoft yang bajakan dan mencari crack-codenya di internet. Pembajakan ini terhitung sebagai tindakan kriminal karena merupakan pencurian terhadap kekayaan intelektual. Tidak dapat dipastikan bagaimana awalnya software bajakan ini bisa menyebar, namun kemungkinn terbesar adalah adanya orang-orang yang ahli di bidang IT namun menyalahgunakan keahliannya itu untuk membajak.

            Pembajakan ini sudah pasti menyebabkan adanya penurunan pendapatan perusahaan asli pencipta software tersebut (bukan hanya Microsoft). Namun tak dapat dipungkiri kenyataan bahwa harga yang harus dibayar untuk membeli software asli ini tidak murah. Sehingga, orang-orang biasa (yang memiliki pendapatan hanya sekedar cukup) kemungkinan besar tidak bisa membelinya, merasakan keunggulan software tersebut, dan mengembangkan pengetahuannya dalam bidang teknologi karena masalah ekonomi. Mungkin inilah juga penyebab adanya pembajakan, karena orang-orang juga ingin mengikuti perkembangan teknologi yang semakin canggih namun sifat dasar konsumen adalah ingin membayar harga semurah-murahnya untuk mendapatkan barang yang terbaik. Sehingga para ahli IT, berdasarkan prinsip konsumen tersebut, mencari keuntungan dengan membajak software tersebut dan menjualnya dengan harga yang sangat jauh lebih murah. Pembajakan ini sudah lama terjadi dan ebrbagai upaya sudah dilakukan untuk mengatasinya, namun tetap saja ada celah untuk melanjutkan penjualan software bajakan tersebut. Tapi menurut saya, semua konsumen pun tahu bahwa mau bagaimanapun software asli tetap lebih bagus dan berkualitas dibandingkan software bajakan. Tetap ada fitur-fitur dan kemudahan-kemudahan yang membuat software asli lebih unggul, sehingga para konsumen yang membutuhkannya juga akhirnya akan membeli software asli tersebut.

            Year-2000-problems atau yang biasa disingkat dengan Y2K-problems adalah karena kebiasaan penggunaan dua digit angka tahun dalam rangka mempersedikit pemakaian spasi komputer yang (dulu) mahal. Akibatnya, ketika tahun menunjukkan angka 2000, maka banyak sistem yang kelabakan. Jika hanya menggunakan angka ’00’ apa itu tidak berarti tahun 1900?. Karena saat ini ketergantungan terhadap olah data dengan komputer, kemacetan sistem komputer bakal mengimbas pada kegiatan ekspor secara global pada tahun tersebut. penurunan tingkat perekonomian dunia pasti akan dialami dan tak bisa dihindarkan.

ING barings menuding beberapa sektor, seperti perbankan, akan mengalami imbas yang cukup keras. Penyedia layanan teknologi informasi di Belanda, agen-agen rekruitmen tenaga kerja temporer, dan perusahaan-perusahaan konsultan diperkirakan bakal jadi bisnis-bisnis yang justru malah memperoleh banyak keuntungan dari maraknya problem tahun 2000 tersebut. Beberapa bisnis lain hanya akan mengalami sedikit pengurangan keuntungan, kurang dari 1 persen, untuk bidang-bidang layanan kesehatan, hotel dan restoran, perusahaan-perusahaan penyedia layanan servis dan perusahaan dagang.

Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan didefinisikan sebagai kecerdasan yang ditunjukkan oleh suatu entitas buatan. Sistem seperti ini umumnya dianggap komputer. Kecerdasan diciptakan dan dimasukkan ke dalam suatu mesin (komputer) agar dapat melakukan pekerjaan seperti yang dapat dilakukan manusia. Contoh hasil AI adalah robot.

Jika suatu robot semakin “pandai” dan semakin mirip dengan manusia, maka bisa dikatakan bahwa AInya semakin sempurna.

Learning

Misalnya di dalam robot tersebut dimasukkan input agar ia bisa menghitung matematika dan mengenal angka, sehingga robot tersebut bisa berpikir secara logis dan memecahkan soal-soal matematika yang sulit. Atau bisa juga diajarkan membedakan mana yang merupakan tindakan yang baik, mana yang jahat.

Natural Language Processing

NLP membuat robot bisa mengerti perkataan manusia dan peka terhadap pembicaraan.

Motion and Manipulating

Dengan ini, robot  bisa mengerjakan pekerjaan-pekerjaan misalnya menyapu, mengelap meja, mengambilkan minum, dan lainnya. Dan dengan sistem navigasinya, ia bisa mengetahui di mana posisi kita berada, apa yang ada di sekitar kita, dan bagaimana untuk bisa mencapai ke posisi kita.

Perception

Persepsi mesin bisa dibahas untuk mesin-mesin lain selain robot. Mesin bisa “memiliki persepsi” karena dimasukkan sensor di dalamnya (kamera, mikrofon, sonar, dll.) Misalnya, speech recognition. Fitur ini sudah ada di handphone dengan nama Voice Dial. Kita cukup menyebut nama orang yang ingin kita telepon dan secara otomatis handphone kita akan menyambungkan kita ke nomer orang tersebut. Bisa juga face recognition. Mesin ini biasanya ada sebagai alat sekuritas, yang menjaga agar hanya  wajah-wajah yang dikenali (yang sudah di save dalam memori mesin) yang bisa melewati sensor tersebut. Sensor ini bisa menghitung jarak mata, hidung, bibir, sampai tekstur kulit.

Social Intelligence

Kembali dalam konteks robot, social intelligence ditujukan agar robot memiliki interaksi yang baik dengan manusia dan dapat memprediksi perilaku manusia dengan memahami motif dan emosinya. Mesin yang pintar juga harus dapat menunjukkan emosinya, seminimalnya bersikap sopan dan sensitive terhadap manusia teman interaksinya.

August E. Grant (Chapter 15) – Digital Audio

            Perusahaan rekaman yang dulunya berkonsentrasi pada penjualan musik lewat CD dan kaset kini beralih ke penjualan musik secara online, atau bisa dikatakan penjualan digital audio. Pada jaman modern ini, orang-orang lebih sering mendengarkan lagu lewat internet. Melihat ini, ada juga perusahaan rekaman yang justru “menurunkan” kualitas audio lagunya agar lagunya dapat dengan mudah diupload ke website, dapat dengan cepat didownload oleh pendengarnya, atau agar dapat dengan cepat distreaming. Namun ada juga yang tetap mempertahankan kualitas audionya dan menjual lagu dengan tarif (misalnya iTunes). Tapi, jika kembali menilik topik awal tulisan saya, kita tidak dapat menghindari pembajakan. Sehingga banyak juga muncul situs-situs yang membajak lagu dan menyediakan link untuk download lagu secara gratis (misalnya 4shared dan beemp3).

            Youtube, misalnya, sudah menjadi website yang dapat dikatakan mendapat perhatian paling banyak karena menarik orang-orang dengan musik dan video yang bisa secara gratis mereka dengan dan tonton di situ. Banyak sekali video-video atau lagu unreleased yang sebenarnya masih dirahasiakan perusahaan namun entah bagaimana, bisa “bocor” di situs itu. Namun hal tersebut sudah dapat diatasi, karena peningkatan pengecekan dari perusahaan yang memiliki hak paten yang bisa mengklaim video tersebut, hingga video tersebut di blok.

            Digital audio semakin digemari dan merupakan cara yang baik untuk terus eksis dan berkembang.  Menurut saya, sebenarnya, dengan mereka (perusahaan rekaman) membiarkan lagu-lagu atau video tersebut tersebar secara gratis, justru bisa meningkatkan populasi penggemar karena lebih banyak orang yang bisa mendengarkannya. Namun memang hal ini kembali lagi pada kerugian perusahaan, dan hak paten yang dimiliki.

Sumber :

Michael. M.A. M & Barbara. L. M.  (2004).  The New Communication Technology: Applications, Policy, and Impact.  5th Edition.  Focal Press.  Oxford.   ISBN: 0-240-80586-0.

August. E. G & Jennifer. H.M.  (2008).  Communication Technology Update and Fundamental.  11th Edition.  Focal Press.  Boston.   ISBN: 978-0-240-81062-1.

http://en.wikipedia.org/wiki/Artificial_intelligence

                        Jemima Roselyn Maryono

04PFO – 1301033690